Pemeran :
D.O Exo K & Park Jiyeon
All Member EXO & Hyun
Cintaku memilihmu, bersamaku dalam hening dan bersamaku dalam
sunyi. Cintaku memilihmu, menggapaimu dalam diam dan menggapaimu dalam
kekalahan.
…
“Ya! Kumohon… Menjauhlah!” teriak Suho kencang-kencang
sambil membantu bodyguard melindungi member lainnya, tapi malah dia yang
sekarang dijadikan objek keisengan fans “Jebal! Jebal!” teriak Suho dengan
wajah yang lelah, tiba-tiba ada yang menerobos dari kerumunan fans dan menarik
lengan D.O “oppa… saranghaeyo! Jadilah milikku” katanya, kini sambil mencoba
memeluk kyungsoo, Kyungsoo gelagapan dan berlindung dibalik punggung Kai “Wae?”
Kai berbalik melihat Kyungsoo “dia… sasaeng! Kumohon, bantulah aku!” Kyungsoo
meringkuk ketakutan, dia trauma dengan sasaeng setelah matanya lebam karena
dilempari kamera dslr oleh salah satu sasaeng “YA! Kau fansnya kan? Kenapa
seperti itu? Kau support lah dia! Tapi jangan membuatnya terancam!” bentak
yeoja yang kini menarik kuat-kuat lengan sasaeng itu “apa pedulimu!” bentak
sasaeng itu, semua member EXO diam, benar-benar terpaku dengan keributan itu
“Kau!” yeoja itu mengepalkan kedua tangannya dengan menatap sasaeng itu
tajam-tajam “kalau kau menghalangi jalannya, akan kubunuh kau!” bentak yeoja
itu dengan lancang, yang membuat sasaeng itu berlari menjauh ketakutan “jika
ada yang berani macam-macam dengan Kyungsoo atau member lain, aku akan
menghajarnya!” bentak yeoja itu yang menggema diseluruh ruangan. Saat itulah,
yeoja itu memberikan kode agar semua member mengambil kesempatan untuk berlari
menjauh.
Setelah member pergi, seluruh fans yang tadi dibentaknya
berjalan mendekat yeoja itu “YA! BERANINYA KAU!” kata sasaeng tadi “mwo?” yeoja
itu berdiri angkuh “KENAPA KAU MENGHALANGI JALANKU! SELANGKAH LAGI! AKU BISA
MEMELUK OPPA!!!” teriak sasaeng itu menggelegar “na! PARK JIYEON! Aku juga fans
berat kyungsoo! Tapi aku tidak akan membiarkan siapapun melukainya! ARRA!”
Jiyeon menatap bengis sasaeng itu, sasaeng itu mundur perlahan dan setelahnya
berlari diikuti oleh fans-fans yang lain. Jiyeon menatap kepergian dengan sorot
kebencian “sampah-sampah tak berguna! Apa itu masuk akal? Melukai orang yang
dicintai! Ya! Dia hidup di zaman apa!”
…
Exo Dorm!
“Kyungsoo” Kai masuk didalam kamar sambil duduk di
sebelah kyungsoo, Kyungsoo berbalik “eo?” Kai bertepuk tangan “baru kali ini
aku melihat seorang fans yang benar-benar membela kita! Dan itu karenamu! Wuah…
kau DAEBAK!” Kai mengangkat kedua ibu jarinya sambil tersenyum kearah Kyungsoo
“jangan terlalu berharap! Mungkin saja ini tahap dia untuk melakukan hal yang lebih
parah dari sasaeng tadi” Kyungsoo acuh menanggapinya dan setelahnya sibuk
bermain game “jinja!” Kai memutar bola matanya tidak percaya dengan apa yang
didengarnya “dia yeoja hebat! Bahkan dia bisa membuat suasana riuh dan
menjengkelkan menjadi tenang. Kau harus berbangga diri mempunya fans
sepertinya” Kai melanjutkan “aish! Terserah… aku ingin tidur. Kembalilah
ketempat tidurmu” Kyungsoo menarik selimutnya dan tidur membelakangi Kai. Kai
hanya menatap punggung Kyungsoo dan setelahnya berdiri menuju tempat tidurnya
“good nite” bisik Kai “eo” balas Kyungsoo malas.
“Besok kita ada konser” kata Kai “memangnya ada hari
libur untuk kita?” balas Kyungsoo “apa yeoja itu akan melindungimu lagi dari
sasaeng?” tanya Kai “Ya! Berhentilah mengatakannya. Kalau kau menyukai yeoja
itu katakanlah… Jangan menutupinya dengan menjodoh-jodohkannya denganku”
Kyungsoo berbalik kearah Kai “ani! Hanya saja tadi di ruang latihan, yang kami
bicarakan hanya yeoja itu. Jadi kalau kau bilang aku menyukainya… kau salah
besar! Kami hanya kagum. Ada fans Kyungsoo seperti itu. Kufikir fans mu hanya
yeoja-yeoja centil yang menyukai gayamu yang kawaii” kata Kai panjang lebar
“mwo? KAWAII? Maksudmu kyeopta?? Aish, Jinja…” Kyungso memijit lehernya mulai
bosan “yang kawaii itu TAO!” Kyungsoo berbalik cepat dan memperbaiki selimutnya
“sudahlah… kau tidurlah cepat. Aku juga akan tidur cepat. Besok aku sudah janji
pada Chen untuk memasakkan kimchi untuknya” kata Kyungsoo, setelahnya tak ada
respon dari Kai. Kyungsoo berbalik pelan, ternyata Kai sudah tertidur. “Aish
Jinja! Kai… tidak bisakah dia tidak menjengkelkan seperti ini? Bahkan godaan
paling mutlak untuknya adalah bantal bukan seorang yeoja!”
…
KEMBALI! Suasana seperti kemarin… kembali terjadi!
Kyungsoo kini berlindung dibalik punggung Kris agar tidak terlalu terlihat oleh
fans “Kyungsoo oppa! Lihat kesini! Apakah aku terlihat cantik? SARANGHAEYOO!!”
kata yeoja yang bergaya ala girls day minah “Kyungsoo oppa!” teriak fans dan
kejadian itu kembali terjadi, seorang fans kembali dapat menerobos dari
kerumunan dan mendorong Kyungsoo sampai terjatuh, yeoja itu kini menahan
Kyungsoo dengan kuat dan benar-benar ingin melakukan hal yang aneh, seluruh
member berbalik dan menahan yeoja itu, tapi sayangnya tidak bisa karena terlalu
banyak kerumunan “KAI!!” teriak Kyungsoo meminta pertolongan, Kai dengan
segenap tenaga keluar dari kerumunan dan mencari Kyungsoo “ya! Kenapa tenagamu
kuat sekali” Kyungsoo berusaha berdiri tapi yeoja itu menahannya “tenang oppa!
Aku ban hitam” yeoja itu mengedipkan satu matanya. Kyungsoo membelalak, ban hitam? Dia bercanda? Jadi dia jago
karate?, Kyungsoo berusaha berdiri tapi tetap ditahannya “YA! APA YANG KAU
LAKUKAN?” Teriak park jiyeon dan mendorong yeoja itu “gwenchana?” Jiyeon
membantu Kyungsoo berdiri dan membersihkan kotoran di punggungnya “dasar
pengacau!” bentak yeoja itu “KAI! KAI!” teriak Jiyeon, Kai berlari dan kini
berada tepat didepan Jiyeon “sepertinya Kyungsoo terkilir pas jatuh, makanya
dia tidak bisa melawan dengan kuat. Kau bantu dia! Yeoja ini gila, dia lawan
yang tangguh untuk ban hitam” kata Jiyeon sambil berbalik menatap Kyungsoo “kau
tahu itu?” Kyungsoo membelalak kaget “tentu saja. Dia lawanku saat mengambil
ban hitam dulu. Kajja!” Jiyeon melindungi Kyungsoo dan Kai dari fans yang usil
dan setelahnya membiarkan mereka berjalan berdua setelah bodyguard mendekat
“ya! Apa kau sebenarnya? Fikiranmu terbuat dari apa! Kupatahkan tulangmu jika
kau tidak pergi dari sini sekarang juga!” bentak Jiyeon “Ya! Jiyeon-ah! Kau
fikir kau siapa berani mengusirku? Aku bukan yeoja lemah yang kemarin itu!”
bentak yeoja itu “kau ingat tanganmu yang patah saat itu? Butuh berapa bulan
untuk menyembuhkannya yah? Apa kakimu sekarang yang ingin dipatahkan!” bentak
Jiyeon menggelegar. Dan setelahnya yeoja itu tersentak dan berlari
sekencang-kencangnya
…
Exo
Dorm!
Kini
member Exo K berkumpul di ruang dance setelah tadi melepas kepergian member Exo
M menuju China “ku akui… dia daebak!” kata Suho sambil melirik kearah Kyungsoo
“aku benci dia!” Kyungsoo memalingkan wajah “benci katamu? Jaman sekarang. Mana
ada yeoja sesempurna itu? Sudah cantik, pintar karate, dan bisa melindungi
kita” Baekhyun menatap tak percaya pada Kyungsoo “oleh karena itu! Kau fikir
aku senang diperlakukan bahwa aku tidak bisa melindungi diriku sendiri?”
Kyungsoo menatap Baekhyun tajam “memang jelas kan? Diantara kita semua, kau
yang paling pendek, kau juga yang paling lemah. Satu-satunya kekuatanmu adalah
wajahmu yang lucu yang kadang menyeramkan” balas Baekhyun lagi “Apa katamu?”
Kyungsoo berdiri siap-siap ingin memukuli Baekhyun “ya! Ya! Apa ini? Jangan
bertengkar seperti ini!” teriak Suho meleraikan mereka “kau bahkan tidak pernah
pergi supermarket! Selalu meminta bantuan Kai untuk membeli camilan. Apa itu
artinya? Padahal kau tahu sendiri kan. Kai itu fansnya sangat banyak, dia
terancam dimana saja” ucap Baekhyun “oke! Akan kubuktikan! Aku akan pergi ke
supermarket. Aku haus! Ingin minum minuman yang bisa membuat aku tidak kehausan
dan membuat otakku yang terbakar ini menjadi dingin!” Kyungsoo menyambar
jaketnya dan berjalan cepat menuju supermarket. Setelahnya Baekhyun cekikikan
“liat wajahnya tadi! Lucu sekali!” Baekhyun menari-nari tidak jelas membuat
seluruh member ingin muntah melihatnya “jangan menari-menari aneh seperti itu
hyung.... itu membuatku ingat weekly idol kita” Sehun menatap Baekhyun malas,
yang membuat Baekhyun berhenti menari “DIAM KAU!” bentak Baekhyun yang membuat
Sehun cekikian.
Kini
Kyungsoo berjalan cepat menuju supermarket. Dan tololnya, ada sekelompok yeoja
mengenalinya “oppa!!” teriak yeoja-yeoja itu dan berlari mengejar Kyungsoo.
Kyungsoo yang menyadari akan ada bahaya kini berlari secepat mungkin menuju
supermarket untuk bersembunyi, saat masuk dia terlalu terburu-buru dan BRAK!
Dia menabrak seseorang “maaf!” Kyungsoo menunduk “aniyeo!” kata yeoja itu dan
melihat Kyungsoo gelagapan “kyungsoo?” kata yeoja itu, Kyungsoo melihat yeoja
itu yang ternyata Jiyeon “kau?” Kyungsoo merutuki dirinya “kau dikejar lagi?”
Tanya Jiyeon, Kyungsoo mengangguk malas “ini! Pakai topiku… setidaknya mereka
tidak terlalu mengenalimu” kata Jiyeon dan menarik Kyungsoo berjalan keluar
supermarket.
Kyungsoo
sesekali berbalik menatap Jiyeon yang celingak-celinguk memastikan keadaan “kau
mau kemana?” Tanya Jiyeon, Kyungsoo gelagapan “eo? Terserah” Kyungsoo menjawab
acuh menyembunyikan kegugupannya “di taman saja, disana dekat dengan
supermarket. Tunggu keadannya bagus dulu” kata Jiyeon dan berjalan mendahului
Kyungsoo.
Sesampainya
di taman, Jiyeon duduk dikursi panjang disebelah Kyungsoo “kenapa kau selalu
ada membantuku?” Tanya Kyungsoo “sebenarnya aku sudah mengikutimu dari lama.
Sudah banyak yang ingin memegangmu disembarang tempat. Tapi untung kekuatan
yeoja-yeoja itu tidak terlalu menyulitkanku” kata Jiyeon “maaf… saat kau
dilempari kamera dslr itu. Aku sedang ada masalah. Jadi aku tidak bisa melindungimu”
kata Jiyeon sambil menunduk “kau tahu? Sebenarnya sudah sangat banyak kelakuan
mereka yang untunglah tidak sampai terjadi padamu. Mengirimmu kado terror.
Melemparimu tepung. Menciummu. Memelukmu. Aish… itu membuatku hampir gila! Tapi
untunglah… selalu bisa kutangani. Kecuali saat waktu mereka menerobos masuk”
Jiyeon berkata panjang lebar “pantas saja tidak ada yang mengangguku seperti
Kai dan Sehun. Ternyata kau melindungiku seperti itu?” Kyungsoo berbalik
menatap Jiyeon. Jiyeon hanya menatap bintang tanpa ekspresi apapun “kau tahu…”
Jiyeon menatap bulan lekat-lekat “kenapa aku menyukaimu? Menjadi fansmu?” Tanya
Jiyeon sambil melirik Kyungsoo, Kyungsoo menggeleng “itu karena kau terlihat
tidak peduli tapi sangat peduli...” kata Jiyeon kini menatap Kyungsoo tepat
dimanik matanya “suara Baekhyun, Chen, dan Xiumin lebih tinggi oktafnya
dibandingmu. Dance Kai dan Lay lebih baik darimu. Luhan, Sehun, Tao lebih
charming darimu. Tapi… entah. Kau seakan lebih baik dari mereka” Jawab Jiyeon
“kau bilang mottomu ‘be number one’ kan?” Tanya Jiyeon, Kyungsoo masih diam
“itu adalah mottoku juga” jawab Jiyeon “aku selalu ingin lebih pintar dari
teman-teman sekolahku. Ingin lebih hebat dari pada teman-teman karateku. Dan
ingin lebih diberbagai bidang” jawab Jiyeon “tapi aku tidak bisa lebih baik
dari umma” Jiyeon tersenyum kecil “dan… karenamu. Aku sadar” Jiyeon menarik
napas sedalam dalamnya “karena kau selalu ingin menjadi yang pertama. Aku akan
membantumu untuk itu. Dan caranya seperti ini. Menjadi fans mu, dan mengawasi
fans-fans yang mencoba mencelakaimu. Ini agar kau… Tidak banyak memikirkan yang
negative terhadap fansmu dan berimbas pada performmu” jawab Jiyeon.
Kyungsoo
menatap Jiyeon lekat-lekat dan kembali memalingkan wajahnya “ku fikir kau orang
yang mengambil kesempatan dalam kesempitan. Tapi ternyata… Kau adalah yeoja
yang tulus” kata Kyungsoo sambil tersenyum kearah Jiyeon “kau… Jiyeon? Namamu
Jiyeon kan?” Tanya Kyungsoo “Park Jiyeon” Jiyeon membetulkan. Kyungsoo
mengangguk “aku harus pergi. Terimakasih Karena kau tlah menjadi fansku.
Terimakasih juga kau menolongku lagi hari ini” Kyugsoo berdiri dan tersenyum
kearah Jiyeon “Annyeong!” pamit Kyungsoo dan berjalan menjauh. Jiyeon hanya
terpaku disitu. Sebenarnya jantungnya sudah berdetak tidak karuan dari tadi.
“ya! Jantung! Ada apa denganmu? Kau ingin ku pensiunkan? Lalu jantung siapa
yang akan kupakai jika kau berlaku tidak normal seperti ini! Ng… Ottokhae!”
bisik Jiyeon pada dirinya sendiri dan menunduk malu.
“Aku
pulang!” teriak Kyungsoo dan berjalan di ruang latihan “YA! KENAPA LAMA SEKALI!
KUFIKIR KAU BENAR-BENAR DITERKAM OLEH SASAENG MU! AKU SUDAH MERASA SANGAT
BERSALAH TADII!!! MIANHAEE” Baekhyun berlari memeluk Kyungsoo benar-benar takut
“kau ini! Kenapa ke supermarket lama sekali! Kau membuat Baekhyun khawatir! Dia
bilang kalau kau tidak pulang… saat tidur selamanya dia akan menyalakan AC dan
lampu. KAU FIKIR INI ADIL UNTUKKUU!!!” Chanyeol kini mulai frustasi.
Tadi
sebelum Kyungsoo datang, Baekhyun mulai merengek pada Suho dan berjanji akan
benar-benar menyalakan AC dan lampu selamanya tanpa melakukan gunting, batu,
kertas pada Chanyeol yang membuat Chanyeol hampir pingsan mendengarnya.
“gwenchana
Baekhyun-ah. Gwenchanayo” Kyungsoo menepuk-nepuk punggung Baekhyun
menenangkannya.
…
Setelah
konser, seluruh member EXO kembali dikerumini, sasaengnya bahkan lebih gila
dari kemarin. Bahkan Baekhyun sudah sangat geram dengan tingkah sasaeng yang
mencoba menerobos masuk. Kyungsoo kembali kehadiran tamu sasaeng, sasaeng yang
kemarin. Kini menarik Kyungsoo hingga membuat tangannya benar-benar terkilir
dan menjatuhkannya “KAI! BANTU AKU!” teriak Kyungsoo “Kai tidak mendengar
karena dia berada paling depan. Kyungsoo fikir dia tidak apa-apa jika berada di
barisan paling belakang, tapi ternyata dia salah!
Jiyeon
berlari mendorong yeoja itu “ya! HYUNA! Ennyahlah” Jiyeon membantu Kyungsoo
berdiri dan memapahnya “KAU!” teriak Hyuna dan BUK! Pukulan keras di wajah
Jiyeon yang membuatnya terhuyung tapi berusaha berdiri karena takut Kyungsoo
akan terluka “pergilah Hyuna. Aku sedang tidak ingin marah padamu” Jiyeon tetap
memapah Kyungsoo dan berjalan menjauhi Hyuna “bagaimana dengan ini?” BUK! Satu
pukulan lagi yang membuat Jiyeon terjatuh “ku bilang pergilah!” Jiyeon tetap
berdiri dan membantu Kyungsoo, Kyungsoo kaget benar-benar kaget “Ya! Apa yang
kau lakukan?” Kyungsoo membentak Hyuna yang membuat Hyuna terhentak dan kini
membuatnya menangis dan berlari pergi. Kyungsoo melirik Jiyeon yang menunduk
menahan sakit “kau.. tidak apa-apa?” Tanya Kyungsoo, Jiyeon mengangguk pelan.
Kyungsoo
duduk disebelah Jiyeon. Karena memar, dan manager EXO melihat luka memar Jiyeon
membuatnya kasihan pada Jiyeon dan mengantar Jiyeon pulang “siapa namamu?”
Tanya Baekhyun “na… Park Jiyeon” jawab Jiyeon “kau benar-benar DAEBAK!” Kai tersenyum,
Jiyeon salah tingkah “terimakasih karena telah melindungi uri Kyungsoo” kata
Suho “Aniyeo…” Jiyeon tersenyum kecil mencoba menahan sakit “kau kurang sehat
yah?” Tanya Sehun “ah? Ani…Ani…” Jiyeon mengelak.
Sesampainya
dirumah, Jiyeon keluar dari mobil “biar kuantar” Kyungsoo berjalan mengikuti
Jiyeon “tunggu aku!” kata Kyungsoo pada managernya.
Kyungsoo
menyamai langkah Jiyeon “jangan melindungiku lagi” kata Kyungsoo tajam, Jiyeon
berbalik kaget “apa.. maksudmu?” tanyanya “kau fikir aku apa? Namja yang lemah
sehingga butuh bantuan yeoja untuk melindungiku? Seharusnya tadi saat kau
dipukul… aku melindungimu! Bukannya kamu yang melindungiku! Tadi… kau bahkan
tidak melawan saat dia memukulmu… itu karena ada aku! APA AKU TERLIHAT
MENYEDIHKAN?” bentak Kyungsoo, Jiyeon masih terdiam “kau yeoja apa? Terlalu
berani! Terlalu percaya diri bahwa kau bisa mengatasinya sendiri! Tapi kau
bodoh!!!” Kyungsoo mengatur nafas yang mulai tak beraturan “menghabiskan
waktumu untuk melindungiku! Aku bahkan terlihat sangat menyedihkan dan itu…
karenamu!” Kyungsoo kini sudah berteriak “MULAI SEKARANG! JANGAN PERNAH MUNCUL
DIHADAPANKU!!!!” bentak Kyungsoo “AKU TIDAK MEMBUTUHKAN YEOJA BODYGUARD!”
bentaknya lagi, “KAU ADALAH BEBAN PALING MENYEDIHKAN UNTUKKU!” bentak Kyungsoo menggelegar
Jiyeon
menatap Kyungsoo tak percaya “aku ingin melindungimu… dari musuh-musuhku” kata
Jiyeon lirih “kau fikir… siapa yang kubentak itu? Kau fikir siapa yang
bisa-bisanya kubentak dan langsung faham? Kecuali mereka yang benar-benar tidak
ku kenal, aku hanya memberikan mereka peringatan. Tapi Hyuna dan yeoja yang
menerobos waktu itu! Yeoja yang memukulimu denga kamera itu! ITU ADALAH
MUSUHKU!” air mata Jiyeon jatuh “mereka tidak bisa mengalahkanku. Maka dari itu
ingin melukai orang yang kusayang!” Jiyeon menatap Kyungsoo lekat-lekat “aku
melindungimu karena akulah yang salah! Aku tidak apa-apa dipukul sebanyak
apapun. Tapi kau! Aku tidak ingin kau terluka karena mereka yang iri padaku!”
Jiyeon menghapus air matanya “aku tulus ingin melindungimu, aku tulus ingin
menjadi orang yang bisa menjadi fans setiamu. Tapi… Kau menganggapku bodyguard?
Kau bahkan mengatakan aku bebanmu…” Jiyeon menunduk menyembunyikan tangisnya
“aku memang beban… karena aku, kau jadi menyedihkan seperti ini kan? Umma… dia juga mengatakan hal seperti
itu padaku. Maka dari itu dia meninggalkanku” Jiyeon tersenyum simpul mencoba
menyembunyikan kepedihannya “tenang saja. Aku tidak akan menganggumu lagi…”
Jiyeon menatap Kyungsoo lama dan setelahnya pergi menjauh tanpa sekalipun berbalik.
Kyungsoo
diam terpaku. Benar-benar merasa bersalah akan hal itu. “mianhae” Kyungsoo
berkata lirih.
…
Hari-hari
esoknya, dihabiskan Kyungsoo dengan kesedihan. Dia sangat menginginkan satu
hari saja Jiyeon menemuinya. Tapi, seberapa keraspun Kyungsoo berbalik sana
sini mencari Jiyeon dikerumunan fans, dia tak menemukan yeoja itu.
“Hyung~”
panggil Sehun, Kyungsoo menunduk tanpa mengucapkan apapun “kau yakin tidak
ingin menemui Jiyeon? Hanya meminta maaf padanya… dan mengatakan bahwa kau
kehilangannya” Sehun memegang pundak Kyungsoo “Hyung… manager memberikan
kompensasi untukmu. Katanya… kau bisa saja dekat dengan yeoja itu” kata Sehun
lagi “kau menyukainya kan? Kalau begitu katakanlah!” kata Sehun “bagaimana jika
dia tidak ingin melihat wajahku?” Tanya Kyungsoo “bagaimana jika dia
memaafkanmu? Dan ternyata masih menyayangimu?” Tanya Sehun “mwo? Masih
menyayangiku? Dia hanya melindungiku! Dia tidak menyayangiku… kau berlebihan”
Kyungsoo berbalik kesembarang arah “kau itu pura-pura tidak tahu atau apa sih
hyung? Tentu saja dia menyukaimu! Walau dia bilang ingin melindungimu karena
ini salahnya. Tapi jika aku menjadi dirinya. Aku akan masa bodoh. Toh… kau
hanya idolku! Bukan pacarku, apalagi keluargaku” Sehun mengedikkan bahu.
Kyungsoo terbelalak, ingat akan perkataan jiyeon waktu itu “mereka tidak bisa mengalahkanku. Maka dari itu ingin melukai orang
yang kusayang!”. Kyungsoo terhentak dan berlari menuju rumah Jiyeon.
Di
dorm. Baekhyun, Suho, Kai, Chanyeol memeluk Sehun “KAU DAEBAK SEHUNNIE” ucap
mereka bersamaan “Baby Sehun sudah besar sekarang” Kai menepuk-nepuk pundak
Sehun membuat Sehun malu.
…
Kyungsoo mengetuk keras pintu
Jiyeon. Jiyeon membuka pintu terlihat acak-acakan “Jiyeon…” Kyungsoo kaget
melihat keadaan Jiyeon yang menyedihkan “gwencahanayo?” Kyungsoo berjalan
mendekat Jiyeon dan mendekapnya “jeongmal… mianhaeyo” kata Kyungsoo lirih
“kyungsoo…” Jiyeon menunduk dan membalas pelukan Kyungsoo “bogoshippeo!” kata
Kyungsoo lagi “kau… kenapa membuatku khawatir. Aku merasa sangat menyedihkan
tanpamu” kata Kyungsoo “tapi ada aku juga sama saja kan?” Jiyeon berbalik
kesembarang arah.
“maafkan aku telah membuatmu
terluka. Maafkan aku telah membuatmu seperti ini. MIANHAE” Kyungsoo mempererat
pelukannya “ani.. animnida” kata Jiyeon “mulai dari sekarang. Tidak usah
menjadi orang yang melindungiku lagi!” kata Kyungsoo, Jiyeon kaget dan menatap
Kyungsoo bingung “cukup menjadi yeoja chinguku… aku yang akan melindungimu”
senyum Kyungsoo mengembang “eo? Jeongmal? Kau bisa melindungiku?” Tanya Jiyeon
tidak percaya “Ya! Kau fikir… tanpa dirimu aku bisa hidup seperti
kemarin-kemarin? Aku bahkan belajar karate.” Kyungsoo tersenyum simpul “wuah…”
Jiyeon bertepuk tangan “tapi… ini sungguh kau mencintaiku atau memberikanku
fanservice?” Tanya Jiyeon mulai bingung “fanservice? Ini fanservice” Kyungsoo
mencium pipi Jiyeon lembut dan kembali memeluknya “I don’t wanna lose you
again” kata Kyungsoo “ne… sepertinya menyenangkan menjadi pacar dari exo” ledek
Jiyeon “jadi kau menerimaku karena aku anggota Exo?” Tanya Kyungsoo galak,
Jiyeon tertawa melihat tingkah Kyungsoo “Aish… bagaimana yah jika aku
mengundurkan diri besok? Apakah yeoja didepanku ini juga akan mengundurkan diri
menjadi yeoja chinguku?” Kyungsoo meledek Jiyeon “jika kau keluar, aku akan
mematahkan seluruh tulang yang bisa kupatahkan!” Jiyeon memeluk Kyungsoo dari
belakang dan menyandarkan dagunya dibahu Kyungsoo “chagiya! Aku masak enak hari
ini. Aku sebenarnya ingin menghibur diriku yang sedang patah hati. Tapi… Karena
orang yang membuatku patah hati malah membuatku kembali berbunga-bunga.
Bagaimana kalau kita rayakan ini?” Jiyeon menarik Kyungsoo masuk dalam rumahnya
dan menyidangkan makanan untuknya “makanan apa ini? Aish! Biarkan aku yang
memasak untukmu! Masakanmu payah!” Kyungsoo berjalan menuju dapur “ini sudah
enak… bagi kadar masakan orang yang patah hati” Jiyeon berjalan mengekori
Kyungsoo “kemarin… bahkan dengan tololnya aku benar-benar menggoreng mi, bukan
merebusnya. Aish.. Pabo” Jiyeon merutuki diri “jinja? Rasanya seperti apa?”
Tanya Kyungsoo “rasanya seperti mi! tentu saja. Kau fikir saat menggoreng mi…
rasanya akan berubah menjadi daging? Kau ini ada-ada saja” Jiyeon
menggeleng-geleng prihatin, Kyungsoo memukul pelan kepala Jiyeon dengan sendok
“ya! Tentu saja tidak berubah! Maksudku… rasanya enak atau seperti apa?”
Kyungsoo mulai kesal “menurutmu? Tentu saja itu membuatk membuang mie nya dan
tidak makan seharian” jawab Jiyeon “APA? Jadi kau baru makan setelah 1 hari
tidak makan kemarin?” Kyungsoo kaget “hmm…” Jiyeon menjawab malas “ckckck..
pabo chorong” Kyungsoo yang kini menggeleng-geleng prihatin “YA! INI SEMUA KAN
KARENAMU!” bentak Jiyeon “haha.. aku bercanda Chagi.. Sini… ayo…” Kyungsoo
berjalan mendekat Jiyeon dan memeluknya lembut dan mencium keningnya “mianhae…
kupastikan itu tangisan terakhirmu” jawab Kyungsoo “um…” Jiyeon mengangguk.
“YA! YA! APA INI YANG GOSOONG!!!”
Jiyeon melirik kearah kompor. Dan benar saja… daging yang digoreng Kyungsoo
benar-benar gosong “apa boleh buat? Kita makan diluar saja” Kyungsoo menarik
tangan Jiyeon dan mengajaknya keluar “kau ingin sepanjang jalan memegang
tanganku?” Tanya Jiyeon “memang kenapa?” Tanya Kyungsoo bingung “kau ingin aku
dikeroyoki fansmu?” Jiyeon menjawab kesal “kita kan jago karate” Kyungsoo
tersenyum manis kearah Jiyeon yang membuat Jiyeon kembali terpanah.
Dan inilah… awal dari kisah cinta
mereka. Kyungsoo dan Jiyeon.
…