Sabtu, 19 Oktober 2013

CRAZY STALKER

Pemeran :
D.O Exo K & Park Jiyeon
All Member EXO & Hyun

Cintaku memilihmu, bersamaku dalam hening dan bersamaku dalam sunyi. Cintaku memilihmu, menggapaimu dalam diam dan menggapaimu dalam kekalahan.
            “Ya! Kumohon… Menjauhlah!” teriak Suho kencang-kencang sambil membantu bodyguard melindungi member lainnya, tapi malah dia yang sekarang dijadikan objek keisengan fans “Jebal! Jebal!” teriak Suho dengan wajah yang lelah, tiba-tiba ada yang menerobos dari kerumunan fans dan menarik lengan D.O “oppa… saranghaeyo! Jadilah milikku” katanya, kini sambil mencoba memeluk kyungsoo, Kyungsoo gelagapan dan berlindung dibalik punggung Kai “Wae?” Kai berbalik melihat Kyungsoo “dia… sasaeng! Kumohon, bantulah aku!” Kyungsoo meringkuk ketakutan, dia trauma dengan sasaeng setelah matanya lebam karena dilempari kamera dslr oleh salah satu sasaeng “YA! Kau fansnya kan? Kenapa seperti itu? Kau support lah dia! Tapi jangan membuatnya terancam!” bentak yeoja yang kini menarik kuat-kuat lengan sasaeng itu “apa pedulimu!” bentak sasaeng itu, semua member EXO diam, benar-benar terpaku dengan keributan itu “Kau!” yeoja itu mengepalkan kedua tangannya dengan menatap sasaeng itu tajam-tajam “kalau kau menghalangi jalannya, akan kubunuh kau!” bentak yeoja itu dengan lancang, yang membuat sasaeng itu berlari menjauh ketakutan “jika ada yang berani macam-macam dengan Kyungsoo atau member lain, aku akan menghajarnya!” bentak yeoja itu yang menggema diseluruh ruangan. Saat itulah, yeoja itu memberikan kode agar semua member mengambil kesempatan untuk berlari menjauh.
            Setelah member pergi, seluruh fans yang tadi dibentaknya berjalan mendekat yeoja itu “YA! BERANINYA KAU!” kata sasaeng tadi “mwo?” yeoja itu berdiri angkuh “KENAPA KAU MENGHALANGI JALANKU! SELANGKAH LAGI! AKU BISA MEMELUK OPPA!!!” teriak sasaeng itu menggelegar “na! PARK JIYEON! Aku juga fans berat kyungsoo! Tapi aku tidak akan membiarkan siapapun melukainya! ARRA!” Jiyeon menatap bengis sasaeng itu, sasaeng itu mundur perlahan dan setelahnya berlari diikuti oleh fans-fans yang lain. Jiyeon menatap kepergian dengan sorot kebencian “sampah-sampah tak berguna! Apa itu masuk akal? Melukai orang yang dicintai! Ya! Dia hidup di zaman apa!”
            Exo Dorm!
            “Kyungsoo” Kai masuk didalam kamar sambil duduk di sebelah kyungsoo, Kyungsoo berbalik “eo?” Kai bertepuk tangan “baru kali ini aku melihat seorang fans yang benar-benar membela kita! Dan itu karenamu! Wuah… kau DAEBAK!” Kai mengangkat kedua ibu jarinya sambil tersenyum kearah Kyungsoo “jangan terlalu berharap! Mungkin saja ini tahap dia untuk melakukan hal yang lebih parah dari sasaeng tadi” Kyungsoo acuh menanggapinya dan setelahnya sibuk bermain game “jinja!” Kai memutar bola matanya tidak percaya dengan apa yang didengarnya “dia yeoja hebat! Bahkan dia bisa membuat suasana riuh dan menjengkelkan menjadi tenang. Kau harus berbangga diri mempunya fans sepertinya” Kai melanjutkan “aish! Terserah… aku ingin tidur. Kembalilah ketempat tidurmu” Kyungsoo menarik selimutnya dan tidur membelakangi Kai. Kai hanya menatap punggung Kyungsoo dan setelahnya berdiri menuju tempat tidurnya “good nite” bisik Kai “eo” balas Kyungsoo malas.
            “Besok kita ada konser” kata Kai “memangnya ada hari libur untuk kita?” balas Kyungsoo “apa yeoja itu akan melindungimu lagi dari sasaeng?” tanya Kai “Ya! Berhentilah mengatakannya. Kalau kau menyukai yeoja itu katakanlah… Jangan menutupinya dengan menjodoh-jodohkannya denganku” Kyungsoo berbalik kearah Kai “ani! Hanya saja tadi di ruang latihan, yang kami bicarakan hanya yeoja itu. Jadi kalau kau bilang aku menyukainya… kau salah besar! Kami hanya kagum. Ada fans Kyungsoo seperti itu. Kufikir fans mu hanya yeoja-yeoja centil yang menyukai gayamu yang kawaii” kata Kai panjang lebar “mwo? KAWAII? Maksudmu kyeopta?? Aish, Jinja…” Kyungso memijit lehernya mulai bosan “yang kawaii itu TAO!” Kyungsoo berbalik cepat dan memperbaiki selimutnya “sudahlah… kau tidurlah cepat. Aku juga akan tidur cepat. Besok aku sudah janji pada Chen untuk memasakkan kimchi untuknya” kata Kyungsoo, setelahnya tak ada respon dari Kai. Kyungsoo berbalik pelan, ternyata Kai sudah tertidur. “Aish Jinja! Kai… tidak bisakah dia tidak menjengkelkan seperti ini? Bahkan godaan paling mutlak untuknya adalah bantal bukan seorang yeoja!”
            KEMBALI! Suasana seperti kemarin… kembali terjadi! Kyungsoo kini berlindung dibalik punggung Kris agar tidak terlalu terlihat oleh fans “Kyungsoo oppa! Lihat kesini! Apakah aku terlihat cantik? SARANGHAEYOO!!” kata yeoja yang bergaya ala girls day minah “Kyungsoo oppa!” teriak fans dan kejadian itu kembali terjadi, seorang fans kembali dapat menerobos dari kerumunan dan mendorong Kyungsoo sampai terjatuh, yeoja itu kini menahan Kyungsoo dengan kuat dan benar-benar ingin melakukan hal yang aneh, seluruh member berbalik dan menahan yeoja itu, tapi sayangnya tidak bisa karena terlalu banyak kerumunan “KAI!!” teriak Kyungsoo meminta pertolongan, Kai dengan segenap tenaga keluar dari kerumunan dan mencari Kyungsoo “ya! Kenapa tenagamu kuat sekali” Kyungsoo berusaha berdiri tapi yeoja itu menahannya “tenang oppa! Aku ban hitam” yeoja itu mengedipkan satu matanya. Kyungsoo membelalak, ban hitam? Dia bercanda? Jadi dia jago karate?, Kyungsoo berusaha berdiri tapi tetap ditahannya “YA! APA YANG KAU LAKUKAN?” Teriak park jiyeon dan mendorong yeoja itu “gwenchana?” Jiyeon membantu Kyungsoo berdiri dan membersihkan kotoran di punggungnya “dasar pengacau!” bentak yeoja itu “KAI! KAI!” teriak Jiyeon, Kai berlari dan kini berada tepat didepan Jiyeon “sepertinya Kyungsoo terkilir pas jatuh, makanya dia tidak bisa melawan dengan kuat. Kau bantu dia! Yeoja ini gila, dia lawan yang tangguh untuk ban hitam” kata Jiyeon sambil berbalik menatap Kyungsoo “kau tahu itu?” Kyungsoo membelalak kaget “tentu saja. Dia lawanku saat mengambil ban hitam dulu. Kajja!” Jiyeon melindungi Kyungsoo dan Kai dari fans yang usil dan setelahnya membiarkan mereka berjalan berdua setelah bodyguard mendekat “ya! Apa kau sebenarnya? Fikiranmu terbuat dari apa! Kupatahkan tulangmu jika kau tidak pergi dari sini sekarang juga!” bentak Jiyeon “Ya! Jiyeon-ah! Kau fikir kau siapa berani mengusirku? Aku bukan yeoja lemah yang kemarin itu!” bentak yeoja itu “kau ingat tanganmu yang patah saat itu? Butuh berapa bulan untuk menyembuhkannya yah? Apa kakimu sekarang yang ingin dipatahkan!” bentak Jiyeon menggelegar. Dan setelahnya yeoja itu tersentak dan berlari sekencang-kencangnya
Exo Dorm!
            Kini member Exo K berkumpul di ruang dance setelah tadi melepas kepergian member Exo M menuju China “ku akui… dia daebak!” kata Suho sambil melirik kearah Kyungsoo “aku benci dia!” Kyungsoo memalingkan wajah “benci katamu? Jaman sekarang. Mana ada yeoja sesempurna itu? Sudah cantik, pintar karate, dan bisa melindungi kita” Baekhyun menatap tak percaya pada Kyungsoo “oleh karena itu! Kau fikir aku senang diperlakukan bahwa aku tidak bisa melindungi diriku sendiri?” Kyungsoo menatap Baekhyun tajam “memang jelas kan? Diantara kita semua, kau yang paling pendek, kau juga yang paling lemah. Satu-satunya kekuatanmu adalah wajahmu yang lucu yang kadang menyeramkan” balas Baekhyun lagi “Apa katamu?” Kyungsoo berdiri siap-siap ingin memukuli Baekhyun “ya! Ya! Apa ini? Jangan bertengkar seperti ini!” teriak Suho meleraikan mereka “kau bahkan tidak pernah pergi supermarket! Selalu meminta bantuan Kai untuk membeli camilan. Apa itu artinya? Padahal kau tahu sendiri kan. Kai itu fansnya sangat banyak, dia terancam dimana saja” ucap Baekhyun “oke! Akan kubuktikan! Aku akan pergi ke supermarket. Aku haus! Ingin minum minuman yang bisa membuat aku tidak kehausan dan membuat otakku yang terbakar ini menjadi dingin!” Kyungsoo menyambar jaketnya dan berjalan cepat menuju supermarket. Setelahnya Baekhyun cekikikan “liat wajahnya tadi! Lucu sekali!” Baekhyun menari-nari tidak jelas membuat seluruh member ingin muntah melihatnya “jangan menari-menari aneh seperti itu hyung.... itu membuatku ingat weekly idol kita” Sehun menatap Baekhyun malas, yang membuat Baekhyun berhenti menari “DIAM KAU!” bentak Baekhyun yang membuat Sehun cekikian.
            Kini Kyungsoo berjalan cepat menuju supermarket. Dan tololnya, ada sekelompok yeoja mengenalinya “oppa!!” teriak yeoja-yeoja itu dan berlari mengejar Kyungsoo. Kyungsoo yang menyadari akan ada bahaya kini berlari secepat mungkin menuju supermarket untuk bersembunyi, saat masuk dia terlalu terburu-buru dan BRAK! Dia menabrak seseorang “maaf!” Kyungsoo menunduk “aniyeo!” kata yeoja itu dan melihat Kyungsoo gelagapan “kyungsoo?” kata yeoja itu, Kyungsoo melihat yeoja itu yang ternyata Jiyeon “kau?” Kyungsoo merutuki dirinya “kau dikejar lagi?” Tanya Jiyeon, Kyungsoo mengangguk malas “ini! Pakai topiku… setidaknya mereka tidak terlalu mengenalimu” kata Jiyeon dan menarik Kyungsoo berjalan keluar supermarket.
            Kyungsoo sesekali berbalik menatap Jiyeon yang celingak-celinguk memastikan keadaan “kau mau kemana?” Tanya Jiyeon, Kyungsoo gelagapan “eo? Terserah” Kyungsoo menjawab acuh menyembunyikan kegugupannya “di taman saja, disana dekat dengan supermarket. Tunggu keadannya bagus dulu” kata Jiyeon dan berjalan mendahului Kyungsoo.
            Sesampainya di taman, Jiyeon duduk dikursi panjang disebelah Kyungsoo “kenapa kau selalu ada membantuku?” Tanya Kyungsoo “sebenarnya aku sudah mengikutimu dari lama. Sudah banyak yang ingin memegangmu disembarang tempat. Tapi untung kekuatan yeoja-yeoja itu tidak terlalu menyulitkanku” kata Jiyeon “maaf… saat kau dilempari kamera dslr itu. Aku sedang ada masalah. Jadi aku tidak bisa melindungimu” kata Jiyeon sambil menunduk “kau tahu? Sebenarnya sudah sangat banyak kelakuan mereka yang untunglah tidak sampai terjadi padamu. Mengirimmu kado terror. Melemparimu tepung. Menciummu. Memelukmu. Aish… itu membuatku hampir gila! Tapi untunglah… selalu bisa kutangani. Kecuali saat waktu mereka menerobos masuk” Jiyeon berkata panjang lebar “pantas saja tidak ada yang mengangguku seperti Kai dan Sehun. Ternyata kau melindungiku seperti itu?” Kyungsoo berbalik menatap Jiyeon. Jiyeon hanya menatap bintang tanpa ekspresi apapun “kau tahu…” Jiyeon menatap bulan lekat-lekat “kenapa aku menyukaimu? Menjadi fansmu?” Tanya Jiyeon sambil melirik Kyungsoo, Kyungsoo menggeleng “itu karena kau terlihat tidak peduli tapi sangat peduli...” kata Jiyeon kini menatap Kyungsoo tepat dimanik matanya “suara Baekhyun, Chen, dan Xiumin lebih tinggi oktafnya dibandingmu. Dance Kai dan Lay lebih baik darimu. Luhan, Sehun, Tao lebih charming darimu. Tapi… entah. Kau seakan lebih baik dari mereka” Jawab Jiyeon “kau bilang mottomu ‘be number one’ kan?” Tanya Jiyeon, Kyungsoo masih diam “itu adalah mottoku juga” jawab Jiyeon “aku selalu ingin lebih pintar dari teman-teman sekolahku. Ingin lebih hebat dari pada teman-teman karateku. Dan ingin lebih diberbagai bidang” jawab Jiyeon “tapi aku tidak bisa lebih baik dari umma” Jiyeon tersenyum kecil “dan… karenamu. Aku sadar” Jiyeon menarik napas sedalam dalamnya “karena kau selalu ingin menjadi yang pertama. Aku akan membantumu untuk itu. Dan caranya seperti ini. Menjadi fans mu, dan mengawasi fans-fans yang mencoba mencelakaimu. Ini agar kau… Tidak banyak memikirkan yang negative terhadap fansmu dan berimbas pada performmu” jawab Jiyeon.
            Kyungsoo menatap Jiyeon lekat-lekat dan kembali memalingkan wajahnya “ku fikir kau orang yang mengambil kesempatan dalam kesempitan. Tapi ternyata… Kau adalah yeoja yang tulus” kata Kyungsoo sambil tersenyum kearah Jiyeon “kau… Jiyeon? Namamu Jiyeon kan?” Tanya Kyungsoo “Park Jiyeon” Jiyeon membetulkan. Kyungsoo mengangguk “aku harus pergi. Terimakasih Karena kau tlah menjadi fansku. Terimakasih juga kau menolongku lagi hari ini” Kyugsoo berdiri dan tersenyum kearah Jiyeon “Annyeong!” pamit Kyungsoo dan berjalan menjauh. Jiyeon hanya terpaku disitu. Sebenarnya jantungnya sudah berdetak tidak karuan dari tadi. “ya! Jantung! Ada apa denganmu? Kau ingin ku pensiunkan? Lalu jantung siapa yang akan kupakai jika kau berlaku tidak normal seperti ini! Ng… Ottokhae!” bisik Jiyeon pada dirinya sendiri dan menunduk malu.
            “Aku pulang!” teriak Kyungsoo dan berjalan di ruang latihan “YA! KENAPA LAMA SEKALI! KUFIKIR KAU BENAR-BENAR DITERKAM OLEH SASAENG MU! AKU SUDAH MERASA SANGAT BERSALAH TADII!!! MIANHAEE” Baekhyun berlari memeluk Kyungsoo benar-benar takut “kau ini! Kenapa ke supermarket lama sekali! Kau membuat Baekhyun khawatir! Dia bilang kalau kau tidak pulang… saat tidur selamanya dia akan menyalakan AC dan lampu. KAU FIKIR INI ADIL UNTUKKUU!!!” Chanyeol kini mulai frustasi.
            Tadi sebelum Kyungsoo datang, Baekhyun mulai merengek pada Suho dan berjanji akan benar-benar menyalakan AC dan lampu selamanya tanpa melakukan gunting, batu, kertas pada Chanyeol yang membuat Chanyeol hampir pingsan mendengarnya.
            “gwenchana Baekhyun-ah. Gwenchanayo” Kyungsoo menepuk-nepuk punggung Baekhyun menenangkannya.
            Setelah konser, seluruh member EXO kembali dikerumini, sasaengnya bahkan lebih gila dari kemarin. Bahkan Baekhyun sudah sangat geram dengan tingkah sasaeng yang mencoba menerobos masuk. Kyungsoo kembali kehadiran tamu sasaeng, sasaeng yang kemarin. Kini menarik Kyungsoo hingga membuat tangannya benar-benar terkilir dan menjatuhkannya “KAI! BANTU AKU!” teriak Kyungsoo “Kai tidak mendengar karena dia berada paling depan. Kyungsoo fikir dia tidak apa-apa jika berada di barisan paling belakang, tapi ternyata dia salah!
            Jiyeon berlari mendorong yeoja itu “ya! HYUNA! Ennyahlah” Jiyeon membantu Kyungsoo berdiri dan memapahnya “KAU!” teriak Hyuna dan BUK! Pukulan keras di wajah Jiyeon yang membuatnya terhuyung tapi berusaha berdiri karena takut Kyungsoo akan terluka “pergilah Hyuna. Aku sedang tidak ingin marah padamu” Jiyeon tetap memapah Kyungsoo dan berjalan menjauhi Hyuna “bagaimana dengan ini?” BUK! Satu pukulan lagi yang membuat Jiyeon terjatuh “ku bilang pergilah!” Jiyeon tetap berdiri dan membantu Kyungsoo, Kyungsoo kaget benar-benar kaget “Ya! Apa yang kau lakukan?” Kyungsoo membentak Hyuna yang membuat Hyuna terhentak dan kini membuatnya menangis dan berlari pergi. Kyungsoo melirik Jiyeon yang menunduk menahan sakit “kau.. tidak apa-apa?” Tanya Kyungsoo, Jiyeon mengangguk pelan.
            Kyungsoo duduk disebelah Jiyeon. Karena memar, dan manager EXO melihat luka memar Jiyeon membuatnya kasihan pada Jiyeon dan mengantar Jiyeon pulang “siapa namamu?” Tanya Baekhyun “na… Park Jiyeon” jawab Jiyeon “kau benar-benar DAEBAK!” Kai tersenyum, Jiyeon salah tingkah “terimakasih karena telah melindungi uri Kyungsoo” kata Suho “Aniyeo…” Jiyeon tersenyum kecil mencoba menahan sakit “kau kurang sehat yah?” Tanya Sehun “ah? Ani…Ani…” Jiyeon mengelak.
            Sesampainya dirumah, Jiyeon keluar dari mobil “biar kuantar” Kyungsoo berjalan mengikuti Jiyeon “tunggu aku!” kata Kyungsoo pada managernya.
            Kyungsoo menyamai langkah Jiyeon “jangan melindungiku lagi” kata Kyungsoo tajam, Jiyeon berbalik kaget “apa.. maksudmu?” tanyanya “kau fikir aku apa? Namja yang lemah sehingga butuh bantuan yeoja untuk melindungiku? Seharusnya tadi saat kau dipukul… aku melindungimu! Bukannya kamu yang melindungiku! Tadi… kau bahkan tidak melawan saat dia memukulmu… itu karena ada aku! APA AKU TERLIHAT MENYEDIHKAN?” bentak Kyungsoo, Jiyeon masih terdiam “kau yeoja apa? Terlalu berani! Terlalu percaya diri bahwa kau bisa mengatasinya sendiri! Tapi kau bodoh!!!” Kyungsoo mengatur nafas yang mulai tak beraturan “menghabiskan waktumu untuk melindungiku! Aku bahkan terlihat sangat menyedihkan dan itu… karenamu!” Kyungsoo kini sudah berteriak “MULAI SEKARANG! JANGAN PERNAH MUNCUL DIHADAPANKU!!!!” bentak Kyungsoo “AKU TIDAK MEMBUTUHKAN YEOJA BODYGUARD!” bentaknya lagi, “KAU ADALAH BEBAN PALING MENYEDIHKAN UNTUKKU!” bentak Kyungsoo menggelegar
            Jiyeon menatap Kyungsoo tak percaya “aku ingin melindungimu… dari musuh-musuhku” kata Jiyeon lirih “kau fikir… siapa yang kubentak itu? Kau fikir siapa yang bisa-bisanya kubentak dan langsung faham? Kecuali mereka yang benar-benar tidak ku kenal, aku hanya memberikan mereka peringatan. Tapi Hyuna dan yeoja yang menerobos waktu itu! Yeoja yang memukulimu denga kamera itu! ITU ADALAH MUSUHKU!” air mata Jiyeon jatuh “mereka tidak bisa mengalahkanku. Maka dari itu ingin melukai orang yang kusayang!” Jiyeon menatap Kyungsoo lekat-lekat “aku melindungimu karena akulah yang salah! Aku tidak apa-apa dipukul sebanyak apapun. Tapi kau! Aku tidak ingin kau terluka karena mereka yang iri padaku!” Jiyeon menghapus air matanya “aku tulus ingin melindungimu, aku tulus ingin menjadi orang yang bisa menjadi fans setiamu. Tapi… Kau menganggapku bodyguard? Kau bahkan mengatakan aku bebanmu…” Jiyeon menunduk menyembunyikan tangisnya “aku memang beban… karena aku, kau jadi menyedihkan seperti ini  kan? Umma… dia juga mengatakan hal seperti itu padaku. Maka dari itu dia meninggalkanku” Jiyeon tersenyum simpul mencoba menyembunyikan kepedihannya “tenang saja. Aku tidak akan menganggumu lagi…” Jiyeon menatap Kyungsoo lama dan setelahnya pergi menjauh tanpa sekalipun berbalik.
            Kyungsoo diam terpaku. Benar-benar merasa bersalah akan hal itu. “mianhae” Kyungsoo berkata lirih.
            Hari-hari esoknya, dihabiskan Kyungsoo dengan kesedihan. Dia sangat menginginkan satu hari saja Jiyeon menemuinya. Tapi, seberapa keraspun Kyungsoo berbalik sana sini mencari Jiyeon dikerumunan fans, dia tak menemukan yeoja itu.
            “Hyung~” panggil Sehun, Kyungsoo menunduk tanpa mengucapkan apapun “kau yakin tidak ingin menemui Jiyeon? Hanya meminta maaf padanya… dan mengatakan bahwa kau kehilangannya” Sehun memegang pundak Kyungsoo “Hyung… manager memberikan kompensasi untukmu. Katanya… kau bisa saja dekat dengan yeoja itu” kata Sehun lagi “kau menyukainya kan? Kalau begitu katakanlah!” kata Sehun “bagaimana jika dia tidak ingin melihat wajahku?” Tanya Kyungsoo “bagaimana jika dia memaafkanmu? Dan ternyata masih menyayangimu?” Tanya Sehun “mwo? Masih menyayangiku? Dia hanya melindungiku! Dia tidak menyayangiku… kau berlebihan” Kyungsoo berbalik kesembarang arah “kau itu pura-pura tidak tahu atau apa sih hyung? Tentu saja dia menyukaimu! Walau dia bilang ingin melindungimu karena ini salahnya. Tapi jika aku menjadi dirinya. Aku akan masa bodoh. Toh… kau hanya idolku! Bukan pacarku, apalagi keluargaku” Sehun mengedikkan bahu. Kyungsoo terbelalak, ingat akan perkataan jiyeon waktu itu “mereka tidak bisa mengalahkanku. Maka dari itu ingin melukai orang yang kusayang!”. Kyungsoo terhentak dan berlari menuju rumah Jiyeon.
            Di dorm. Baekhyun, Suho, Kai, Chanyeol memeluk Sehun “KAU DAEBAK SEHUNNIE” ucap mereka bersamaan “Baby Sehun sudah besar sekarang” Kai menepuk-nepuk pundak Sehun membuat Sehun malu.
            Kyungsoo mengetuk keras pintu Jiyeon. Jiyeon membuka pintu terlihat acak-acakan “Jiyeon…” Kyungsoo kaget melihat keadaan Jiyeon yang menyedihkan “gwencahanayo?” Kyungsoo berjalan mendekat Jiyeon dan mendekapnya “jeongmal… mianhaeyo” kata Kyungsoo lirih “kyungsoo…” Jiyeon menunduk dan membalas pelukan Kyungsoo “bogoshippeo!” kata Kyungsoo lagi “kau… kenapa membuatku khawatir. Aku merasa sangat menyedihkan tanpamu” kata Kyungsoo “tapi ada aku juga sama saja kan?” Jiyeon berbalik kesembarang arah.
            “maafkan aku telah membuatmu terluka. Maafkan aku telah membuatmu seperti ini. MIANHAE” Kyungsoo mempererat pelukannya “ani.. animnida” kata Jiyeon “mulai dari sekarang. Tidak usah menjadi orang yang melindungiku lagi!” kata Kyungsoo, Jiyeon kaget dan menatap Kyungsoo bingung “cukup menjadi yeoja chinguku… aku yang akan melindungimu” senyum Kyungsoo mengembang “eo? Jeongmal? Kau bisa melindungiku?” Tanya Jiyeon tidak percaya “Ya! Kau fikir… tanpa dirimu aku bisa hidup seperti kemarin-kemarin? Aku bahkan belajar karate.” Kyungsoo tersenyum simpul “wuah…” Jiyeon bertepuk tangan “tapi… ini sungguh kau mencintaiku atau memberikanku fanservice?” Tanya Jiyeon mulai bingung “fanservice? Ini fanservice” Kyungsoo mencium pipi Jiyeon lembut dan kembali memeluknya “I don’t wanna lose you again” kata Kyungsoo “ne… sepertinya menyenangkan menjadi pacar dari exo” ledek Jiyeon “jadi kau menerimaku karena aku anggota Exo?” Tanya Kyungsoo galak, Jiyeon tertawa melihat tingkah Kyungsoo “Aish… bagaimana yah jika aku mengundurkan diri besok? Apakah yeoja didepanku ini juga akan mengundurkan diri menjadi yeoja chinguku?” Kyungsoo meledek Jiyeon “jika kau keluar, aku akan mematahkan seluruh tulang yang bisa kupatahkan!” Jiyeon memeluk Kyungsoo dari belakang dan menyandarkan dagunya dibahu Kyungsoo “chagiya! Aku masak enak hari ini. Aku sebenarnya ingin menghibur diriku yang sedang patah hati. Tapi… Karena orang yang membuatku patah hati malah membuatku kembali berbunga-bunga. Bagaimana kalau kita rayakan ini?” Jiyeon menarik Kyungsoo masuk dalam rumahnya dan menyidangkan makanan untuknya “makanan apa ini? Aish! Biarkan aku yang memasak untukmu! Masakanmu payah!” Kyungsoo berjalan menuju dapur “ini sudah enak… bagi kadar masakan orang yang patah hati” Jiyeon berjalan mengekori Kyungsoo “kemarin… bahkan dengan tololnya aku benar-benar menggoreng mi, bukan merebusnya. Aish.. Pabo” Jiyeon merutuki diri “jinja? Rasanya seperti apa?” Tanya Kyungsoo “rasanya seperti mi! tentu saja. Kau fikir saat menggoreng mi… rasanya akan berubah menjadi daging? Kau ini ada-ada saja” Jiyeon menggeleng-geleng prihatin, Kyungsoo memukul pelan kepala Jiyeon dengan sendok “ya! Tentu saja tidak berubah! Maksudku… rasanya enak atau seperti apa?” Kyungsoo mulai kesal “menurutmu? Tentu saja itu membuatk membuang mie nya dan tidak makan seharian” jawab Jiyeon “APA? Jadi kau baru makan setelah 1 hari tidak makan kemarin?” Kyungsoo kaget “hmm…” Jiyeon menjawab malas “ckckck.. pabo chorong” Kyungsoo yang kini menggeleng-geleng prihatin “YA! INI SEMUA KAN KARENAMU!” bentak Jiyeon “haha.. aku bercanda Chagi.. Sini… ayo…” Kyungsoo berjalan mendekat Jiyeon dan memeluknya lembut dan mencium keningnya “mianhae… kupastikan itu tangisan terakhirmu” jawab Kyungsoo “um…” Jiyeon mengangguk.
            “YA! YA! APA INI YANG GOSOONG!!!” Jiyeon melirik kearah kompor. Dan benar saja… daging yang digoreng Kyungsoo benar-benar gosong “apa boleh buat? Kita makan diluar saja” Kyungsoo menarik tangan Jiyeon dan mengajaknya keluar “kau ingin sepanjang jalan memegang tanganku?” Tanya Jiyeon “memang kenapa?” Tanya Kyungsoo bingung “kau ingin aku dikeroyoki fansmu?” Jiyeon menjawab kesal “kita kan jago karate” Kyungsoo tersenyum manis kearah Jiyeon yang membuat Jiyeon kembali terpanah.
            Dan inilah… awal dari kisah cinta mereka. Kyungsoo dan Jiyeon.