Minggu, 22 Desember 2013

Love You With No Reason


Title :
Love You With No Reason

Pemeran :
Park Jiyeon, Kim Jong In, Eunjung, Park Chanyeol, Sulli

...

Mungkin... cinta itu adalah dirimu, nyawaku itu adalah dirimu. Aku bukan pelangi yang memberikanmu warna apapun... aku hanya hitam dan putih. Tapi kau, bahkan tidak membutuhkan apapaun dari warna itu.
 ...
AUTHOR POV

Jiyeon berjalan perlahan mencoba menahan kegugupannya menuju Universitas Yoseon, Universitas yang kini membuatnya sangat takut hanya untuk sekedar bernafas. Kali ini, Jiyeon tidak lagi berjalan dengan angkuh, sudah meninggalkan rambut tertatanya yang kini dibiarkan tergerai. Tak ada tatapan sombong dan percaya diri lagi, kini diganti dengan tatapan cemas yang diciptakannya sendiri.

"Jiyeon-ah" teriak seorang yeoja yang kini berjalan cepat kearahnya "Eun..jung?" Jiyeon terbata "ya! apa kabarmu sekarang?" tanya yeoja itu tapi sama sekali tidak terlihat sedang menanyakan keadaan "gwenchana." kata Jiyeon masih tidak bisa melihat kedaan "cih!" Eunjung menatap sinis kearah Jiyeon "kau tahu... hari ini adalah hari yang ditunggu seluruh mahasiswa disini? bukan kelulusan... tapi, menderitanya kamu lebih daripada kita semua" kata Eunjung sinis yang membuat bulu kuduk Jiyeon berdiri "maksudmu?" Jiyeon kaget tapi masih belum bisa mencerna semuanya. Eunjung berjalan melewati Jiyeon tapi tidak lupa mendorongnya, membuat Jiyeon jatuh tapi tidak ada satupun mencoba menolongnya.

Dengan langkah pelan, Jiyeon berjalan meninggalkan tempatnya jatuh, kembali menuju kelas. Jiyeon, adalah mahasiswa Universitas Yoseon yang angkuh dan sombong... appanya adalah pengusaha kaya, sedangkan ummanya meninggal 1 tahun yang lalu akibat penyakit kanker yang dideritanya. Sekarang Jiyeon tinggal bersama pamannya di rumah yang lumayan kecil. Appa Jiyeon mengalam kebangkrutan akibat ditipu oleh rekan bisnisnya.

Jiyeon duduk di bangkunya, masih tetap tidak peduli dengan keadaan kelas yang sudah mulai memanas. Eunjung masuk kelas dan melewati Jiyeon sambil mendorong kursi Jiyeon sekencang-kencangnya, membuat Jiyeon terjatuh. Eunjung tersenyum licik tanpa sedikitpun berbalik menatap Jiyeon.

"Eunjung... jangan fikir aku akan diam saja dengan perlakuanmu seperti ini. Kau fikir kau siapa!" bentak Jiyeon mencoba berdiri dengan seluruh tenaga yang dia punya "memangnya kau fikir kau juga siapa? hah?" Eunjung berbalik berjalan mendekati Jiyeon "jangan harap Chanyeol oppa menolongmu!" bentak Eunjung, sedetik kemudian Chanyeol datang dan melihat seluruh kekagetan ini dengan tatapan bingung "ada apa ini?" tanya Chanyeol "oppa... Eunjung..." belum selesai Jiyeon berbicara Chanyeol memotong pembicaraannya "chagiya, aku lapar... ayo kita makan" Chanyeol berjalan melewati Jiyeon yang sudah tersenyum mengira itu untuk dirinya, ternyata Chanyeol menyambar tangan Eunjung dan menggenggam tangannya dan berjalan keluar. Jiyeon terbelalak sekali lagi...

Setelah appa, Eunjung, sekarang dia kehilangan Chanyeolnya?

JIYEON POV

Chagiya.. kau yang mengatakan sendiri... akulah relungmu itu, akulah nafasmu itu, akulah nyawamu itu... Tapi setelah melihat diriku terpuruk seperti ini... Kau meninggalkanku juga hanya karena Eunjung-sshi ? Kau tidak tahu seberapa sakitnya aku saat kau menggenggam tangan yeoja lain dengan mesra di hadapanku.... Terlebih dia adalah yeoja yang menginjak-injak harga diriku.

Aku terjatuh, kali ini benar-benar titik dimana aku sudah tidak bisa menahan tangisku. Bukan hanya tangisku, tapi juga kakiku cukup sakit karena tertindis oleh meja kursi yang dijatuhkan oleh Eunjung tadi. Aku terus menangis, tidak peduli dengan tatapan sinis orang-orang dalam kelas "mwoya? kenapa kalian menatapku seperti itu? apa kalian senang? tertawalah jika kalian senang..." teriakku di tengah-tengah tangisku, dan setelahnya aku berjalan keluar walau dengan kaki setengah pincang.

Aku terus berjalan sambil terus menghapus air mataku yang terus saja jatuh, sampai akhirnya aku menabrak seorang namja dan terjatuh, aku terus menangis dan kembali mencoba bangun, tapi kurasa kakiku sudah sangat sakit "Ya! ada apa denganmu kaki, kenapa tidak bisa berdiri!" bentakku pada diriku dan kembali mencoba berdiri, tapi tidak bisa, terlihat darah segar sudah mengucur deras sedari tadi di kakiku "gwenchana?" kata namja itu dan membantuku untuk berdiri "jangan memarahi tubuhmu seperti itu" kata namja itu lagi, aku hanya mengangguk, tidak bisa berkata apapun karena sibuk menutup mulutku agar tangisku tidak terlalu kencang.

"mianhae.. tapi bisakah aku menggendongmu menuju UKS?" kata namja itu lagi, sekali lagi aku mengangguk. Toh tidak ada yang cemburu lagi, dan tidak ada yang bisa kulakukan lagi dengan kaki yang tidak bisa berjalan.

...
 "gwenchana?" kata namja itu lagi setelah lukaku diperban olehnya, aku hanya mengangguk sambil menatap nalar kakiku "kakimu akan sembuh, tenang saja" kata namja itu lagi "namanu?" tanyaku akhirnya "kau tidak kenal siapa aku?" tanya namja itu kecewa, aku mencoba mengingat-ingat wajahnya, tapi sayangnya tidak berhasil, akupun menggeleng pelan.

"Sudah kuduga" katanya dan ikut duduk disebelahku "apa aku pernah menyakitimu? mianhae.. jeongmal mianhae" kataku sambil menunduk "aniyo.. hanya saja.. sangat kecewa aku tiap hari berada di kelas sama denganmu tapi kau sama sekali tidak pernah melihatku" kata namja itu lagi, aku kembali menatap wajahnya, dan muncullah sekelebat itu "ka.. kai?? kim jong in?" tanyaku mencoba mengingat namanya yang samar-samar diingatanku, dia akhirnya tersenyum dan mengangguk kencang "gotchaa" katanya, aku juga ikut mengangguk pelan.

"aku mendengar banyak berita tentangmu hari ini" kata Jong In lagi, aku tersenyum kecut mencoba untuk tidak terlihat sakit hati "aniyo.. " kataku "aku akan masuk kelas, sepertinya pelajaran akan segera dimulai" aku berjalan mendahului kai. Kai diam tidak tahu harus ikut denganku atau nanti saja. Tapi aku tidak peduli.

...
KAI POV

Yeoja itu... mungkin dia satu-satunya yeoja yang tidak mengenal namaku. Kufikir dia langsung tau namaku dan terkesima akan siapa yang menggendongnya tadi... Tapi ternyata, mengucapkan terimakasihpun dia tidak.

Dan... akhirnya kuputuskan untuk mengekori yeoja itu menuju kelas, walau terlihat seperti membuntuti sih /? Jiyeon masuk kelas dengan langkah tegaknya yang biasa, langkah angkuh dia tapi kini dengan wajah yang terlihat lelah "Jiyeon-ah" pekik Sulli dan menarik Jiyeon duduk di sebelahnya "aku mendengarnyaa! chukkaaeee!" teriak Sulli.

JIYEON POV

Chukkae? mwo? apa Sulli juga mulai memusuhiku. Bahkan dengan hariku yang terpuruk seperti ini... dia juga menjauhiku dan mencibirku. Tapi kucoba untuk tenang "chukkae?" tanyaku pada Sulli "omo~ omo~... tadi kau digendong sama Kai kan? aishii... seandainya saja aku memotretnya tadi" Sulli membayangkan adegan yang tadi dan hampir menangis "mwo? jadi kau mengucapkan selamat untuk yang itu?" aku kaget dan mendengus kesal "wae? memangnya apa lagi yang harus ku ucapkan selamat selain itu? terbongkarnya keburukan chanyeol? apa? apa?" Sulli mengerucutkan bibirnya, aku kembali mendengus kesal "soal chanyeol... tidak bisakah kau tidak membahasnya?" tanyaku, Sulli mengangguk mengerti "dia orang jahat! menyesallah pernah pacaran dengan orang jahat! bukan menyesali dirimu sendiri yang membuat dia sebegitu jahatnya!" kata Sulli mengerti apa yang hatiku sekarang fikirkan "sudahlah" aku mendengus lagi.

Saat ini hanya Sulli sahabatku yang kupunya. Mereka menjauhi selangkah demi selangkah... lalu tak tersisah, malah berbalik menyerangku. Aku menunduk mengingat kemalanganku hari ini, dan akan terus kembali sampai hari kelulusan tiba.

Seseorang duduk disebelahku dengan tatapan lurus-lurus. Aku berbalik melihatnya, ternyata Kai. Orang yang tadi menolongku.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar